Oleh: Putri Rahayu N

Dewasa ini, dunia remaja dihebohkan dengan tren gaya hidup artis-artis yang sedang naik daun, seperti berpakaian layaknya artis Korea, makanan khas Korea, menyolek diri dari ujung rambut sampai ujung kaki, mengenakan aksesoris yang gemerlapan, ke semuanya adalah gaya hidup yang jauh dari kata sederhana.

Hal itu membuat remaja tertarik untuk mengikutinya. Menyoal itu, kita sebagai umat Nabi Muhammad Saw, sudah seharusnya meneladani sifat kesederhanaan yang melekat padanya. Beliau adalah suri teladan sebagaimana tertulis dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 21;

لقد كان لكم في رسول الله اسوة حسنة لمن كان يرجواالله واليوم الاخروذكرالله كثيرا

(“Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah adalah suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”)

Sebagai umat Islam, sudah sepatutnya kita menjadikan Rasulullah sebagai suri teladan. Kita bisa mencontoh dan mengaplikasikan sifat kesederhanaan Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari seperti gaya pakaiannya yang sederhana. Hal ini dibuktikan ketika Rasulullah sedang mengadakan pertemuan dengan para sahabatnya di masjid.

Ketika itu, seorang pemuda dari Badui datang untuk mencari Nabi Muhammad. Badui itu bertanya kepada salah seorang sahabat, lalu sahabat tersebut menunjuk salah seorang dari mereka yang ada dalam masjid tersebut. Seorang yang pakaiannya sederhana, tidak ada bedanya dengan para sahabat, meskipun beliau seorang pemimpin umat Islam.

Jika dihubungkan dengan gaya berpakaian remaja zaman sekarang, mungkin jauh dari kata sederhana. Kita perhatikan saat ini banyak sekali remaja yang terlalu memaksakan dirinya untuk mengikuti gaya fashion yang lagi marak di kalangannya. Mereka tidak memikirkan manfaat dan madhorotnya. Yang ada dalam pikiran remaja saat ini adalah bagaimana mereka tidak tertinggal dengan gaya fashion yang terupdate. Bahkan mereka rela mengeluarkan berpuluh-puluh juta hanya untuk mengikuti tren. Sehingga mereka berlomba-lomba untuk memperindah pakaian mereka agar menjadi yang terupdate.

Dalam hal makan pun, Nabi Muhammad Saw dan keluarganya tidak memiliki makanan yang berlimpah. Beliau makan hanya sekedar mencegah rasa lapar dan memenuhi kebutuhan saja, berbeda dengan orang zaman sekarang yang  berlomba-lomba mengumpulkan makanan sebanyak mungkin untuk persiapan hari esok.

Bukankan selama ini Allah telah mengatur rezeki untuk setiap hambanya, baik yang meminta maupun tidak. Menetapkan kadar rezeki yang akan diterima untuk setiap hambanya. Lalu mengapa manusia dibumi selalu dibingungkan dengan isi perut mereka dan lain sebagainya? Apakah mereka tidak percaya dengan Allah sang maha pemberi rezeki? Iya seperti itulah potret manusia zaman sekarang. Rasa syukurnya sangat minim, sehingga mereka seolah-olah hidup dalam dunia yang serba kekurangan.

Memang sulit jika kita menerapkan kehidupan yang sederhana di era saat ini. Di mana kehidupan dunia serba modern, membuat manusia semakin mudah menerima informasi dari dalam maupun luar tanpa memfilter terlebih dahulu. Sehingga mereka mudah sekali terobsesi dengan kehidupan luar.

Ibrah (pelajaran) yang dapat kita ambil adalah senantiasa hidup dalam kesederhanaan sebagaimana Rasulullah. Jangan pernah berpikir bahwa dunia merupakan ajang perlombaan dalam melengkapi kebutuhan hidup manusia. Karena Allah telah mengatur segala sesuatu yang ada di dunia.  Karena pada dasarnya harta paling berharga bagi seorang muslim adalah iman dan takwa. Allah berjanji akan menempatkan orang-orang yang senantiasa beriman dan bertakwa di surganya.

Semoga kita termasuk dalam kategori orang-orang tersebut.

 

*Putri Rahayu N, murid semesta dan pemulung kata-kata, bekerja di sela-sela sibuk kekasih, dari Jombang, Jawa Timur.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *